Jumat, 14 Agustus 2020

Penjelasan Asas Dalam Perancangan Arsitektur

Bagi kau yang sedang berguru Arsitektur pasti mesti selalu berlatih menggambar sampai mendapatkan hasil yang optimal. Namun perlu dimengerti bahwa yang namanya berguru pasti mesti diikuti dengan membaca.

Berikut ini ada postingan menarik yang akan sangat bermanfaat untuk kamu baca, pastinya masih berhubungan dengan bidang ilmu arsitektur, yaitu postingan dengan judul "Asas Perancangan Arsitektur".

Asas Perancangan Arsitektur

Merancang adalah suatu proses.  Bagi seorang perancang, asas perancangan merupakan salah satu ‘senjata’ dalam proses tersebut. Asas menjadi semacam landasan anutan bagi perancang dalam memilih ide rancangannya, juga sebagai ajaran dan pengarah bagi proses merancang. Asas-asas tersebut antara lain
  • Asas Estetika
  • Asas Fungsional
  • Asas Rasional
  • Asas Simbolik
  • Asas Psikologik

Asas Estetika

Asas estetika sangatlah akrab keterkaitannya dengan faktor venustas dari arsitektur yang diungkapkan oleh Vitruvius. Penekanannya terutama pada wujud arsitektur selaku objek rupa yang terkait dengan impresi visual.

Sebuah objek arsitektur dibuat estetis melalui penataan bentuk,  materi (warna/  tekstur),  ukuran, dan  letak, dengan memperhatikan prinsip-prinsip unity, order, dan coherence.

Asas fungsional

Asas fungsional arsitektur menurut ajaran Mayall mengedepankan fungsi dan peran arsitektur, bagaimana arsitektur itu bertugas dan apa kiprahnya bagi manusia dan dunia. Asas fungsionalitas dalam hal ini sering dirancukan dengan asas utilitarianism yang mengedepankan guna arsitektur.

Padahal, fungsi dan guna ialah dua hal yang berbeda. Fungsi arsitektur lebih condong kepada tujuan dibuatnya arsitektur itu sendiri, sebagai contoh, sebagai sebuah kawasan berlindung, selaku suatu pernyataan status, selaku cerminan budaya, selaku penanda waktu, selaku penanda kekuasaan, dsb.

Sementara guna lebih merujuk kepada bagaimana arsitektur itu dimanfaatkan oleh insan, apakah dia menjadi suatu rumah tinggal, rumah sakit, bank, kantor, sekolah, dsb. Asas fungsional sendiri meliputi sepuluh prinsip perancangan, ialah Principle of totality, Time, Value, Resources, Synthesis, Iteration, Change, Relationships, Competence, dan Service.

Asas Rasional

Asas berikutnya, adalah asas rasional, menekankan pada fungsi arsitektur selaku sebuah wadah kegiatan manusia serta mengedepankan prinsip-prinsip rasionalitas. Sebagai sebuah wadah, maka beliau mampu menjadi penyesuai perilaku manusia yang beraktifitas di dalamnya.

Pengolahan ruang yang terjadi banyak dipengaruhi fatwa bagaimana nantinya ruang itu akan digunakan dan bagaimana arsitektur memenuhi keperluan ruang tersebut dengan efektif dan efisien. Penerapan asas rasional sendiri sebagian besar dapat didapatkan pada bangunan berlanggam terbaru.

Asas Simbolik

Selanjutnya, asas simbolik ialah asas yang menambahkan sejarah dalam proses merancangnya. Namun, sejarah yang dimaksud di sini bukanlah sejarah yang terkait peristiwa maupun identitas setempat, melainkan ingatan-kenangan akan arsitektur periode kemudian yang dibangkitkan lagi lewat karya-karya masa sekarang.

Asas simbolik ini bersahabat relevansinya dengan fungsi arsitektur sebagai suatu penyampai pesan. Dan penyelesaiannya tentu tidak akan lepas dari upaya agar pesan tersebut dapat ditangkap oleh orang yang mengapresiasinya.

Dengan demikian, salah satu pengutamaan pada asas ini yakni wujud objek, bukannya bentuk mirip pada asas rasional yang mengedepankan keefektifan ruang terkait guna bangunan.

Asas Psikologik 

Yang terakhir, asas psikologik. Asas ini berupaya memadukan antara asas rasional dan simbologi. Dalam asas ini, pemakai karya desain dapat ikut serta dalam rancangannya.

Asas psikologik berusaha mengakibatkan tanggapandari pengguna dan merangsang fantasinya. Gubahan-gubahan dalam asas ini akan turut mempengaruhi teladan sikap insan.

Meskipun ada banyak asas dalam perancangan arsitektur yang nampaknya terpisah, dalam penerapannya, masing-masing asas tersebut tetap memiliki andil dalam membentuk sebuah karya arsitektur. Karena, penggunaan asas dalam merancang bukanlah sebuah opsi, melainkan prioritas.

Sehingga, bukan tidak mungkin sebuah karya arsitektur melibatkan masing-masing asas tersebut dalam proses perancangannya, hanya saja dalam takaran yang berlawanan-beda, yang satu mungkin lebih menonjol dibandingkan dengan lainnya.

Itulah pembahasan mengenai Penjelasan Asas Dalam Perancangan Arsitektur, biar berfaedah untuk kau yang sedang mencar ilmu Arsitektur.
Sumber: arsitektung.blogspot.com

Baca Juga


Sumber https://www.arsimedia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)